Isu kemiskinan menjadi perhatian khusus dalam mencapai kesejahteraan daerah. Keselarasan antara data dan program pengentasan kemiskinan menjadi salah satu hal prioritas sebelum kebijakan diimplementasikan.
Untuk itu, workshop bertajuk “Integrasi Data Spasial dan Statistik dalam Mendukung Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Kutai Kartanegara” digelar atas kerja sama Swasaba Research Initiative (SRI) dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan ini menghadirkan secara khusus para pakar dan ahli pada bidang perencanaan wilayah, kependudukan dan pembangunan, serta ekonomi makro.
Kegiatan yang digelar di Kota Malang pada Jumat (09/12) hingga Minggu (11/12) ini dihadiri para perencana di lingkup Bappeda berlangsung dengan sukses. Peran aktif peserta dalam berdiskusi dengan para narasumber mengemuka pada setiap sesi penyampaian materi dan menghasilkan rekomendasi penyempurnaan dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sebagai dokumen rencana kebijakan pembangunan daerah di bidang penanggulangan kemiskinan untuk periode lima tahun, RPKD perlu memetakan secara cermat situasi kemiskinan yang ada dan dikaitkan dengan ketersediaan Infrastruktur dasar, potensi ekonomi wilayah, karakteristik wilayah, serta desain program kegiatan yang tepat.
Tinggalkan Balasan