TINGGINYA dinamika paradigma dan regulasi dalam tata kelola ASN dan keuangan daerah, disadari atau tidak telah menjadi keniscayaan. Di dalamnya terkandung tujuan untuk terus menyesuaikan dengan tuntutan zaman, sekaligus juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Perubahan paradigma mengandung sejumlah konsekuensi mendasar, di antaranya harus dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM yang mengelola, serta tata regulasi yang tepat. Untuk itu, diperlukan pengayaan (enrichment) dan peningkatan kapasitas SDM ASN, sejalan dengan berubahnya tuntutan publik pada pengelola pemerintahan otoritatif. Salah satu upaya pengayaan tersebut adalah dengan workshop atau bimbingan teknis ini.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kutai Barat bermitra dengan Swasaba Research Initiative (SRI) Yogyakarta, telah sukses menggelar Bimtek Manajemen ASN dan Pengelolaan Keuangan Daerah, di Hotel MM-UGM pada Rabu-Kamis (20-21 November 2024).
Bimbingan teknis ini merupakan langkah strategis yang sangat penting untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi ASN dalam menata kelola organisasi ASN dan pengelolaan keuangan daerah.
Kegiatan ini juga memberikan pemahaman mendalam dalam tataran best practices. Dr. Aswin Eka Adhi, dan para narasumber yang sangat kompeten, telah mengampu Bimtek ini dengan tuntas. Pengalaman mereka, baik di dunia akademis maupun dalam tataran praktis, yang begitu panjang dan matang, menjadi jaminan akan kualitas Bimtek ini.
Tema-tema seperti tata kelola kepegawaian, penyusunan dan updating Anjab, ABK, maupun penilaian kinerja, telah dikupas dan dibahas tuntas di kelas. Di bidang keuangan daerah, topik-topik seperti implementasi SIPD, tata kelola keuangan daerah, serta implementasi UU HKPD dalam strategi peningkatan PDRD, telah menjadi tema diskusi yang (tentu) sangat menarik.
Tinggalkan Balasan